Pekalongan - Senin, 30 Januari 2017, IAIN Pekalongan mengadakan Sidang Senat Terbuka dalam rangka Wisuda Diploma Tiga ke-19, Sarjana ke-33 dan Magister ke-5. Wisuda kali ini, diadakan di Sahid International Conference Centre (SICC) Hotel Sahid Mandarin Kota Pekalongan. Pada periode wisuda terahir STAIN ini, diwisuda sebanyak 495 mahasiswa dari berbagai program studi, baik D3, Strata 1 Maupun Strata 2, dengan rincian sebagai berikut :
No |
Jurusan |
Prodi |
Laki-laki |
Perempuan |
Jumlah |
1 |
Syari’ah dan Ekonomi Islam |
D.3 Perbankan Syari’ah |
10 |
53 |
63 |
S.1 HKI |
15 |
15 |
30 |
||
S.1 Ekonomi Syari’ah |
16 |
77 |
93 |
||
2 |
Tarbiyah |
S.1 PAI |
73 |
130 |
203 |
S.1 PBA |
12 |
18 |
30 |
||
3 |
Ushuluddin dan Dakwah |
S.1 Tafsir Hadits |
15 |
2 |
17 |
S.1Ilmu Tasawuf |
2 |
3 |
5 |
||
S.1 BPI |
3 |
30 |
33 |
||
4 |
Program Pascasarjana |
S.2 HKI |
2 |
- |
2 |
S.2 PAI |
13 |
6 |
19 |
||
Jumlah |
161 |
335 |
495 |
Di antara para wisudawan dan wisudawati, terdapat 10 orang yang dinyatakan sebagai wisudawan atau wisudawati terbaik dari masing-masing program studi. Berikut nama-nama tersebut :
Sampai dengan Wisuda Diploma III ke-19, Sarjana ke-33 dan Magister ke-5, terhitung sejak Juni 1998 sampai Januari 2017, IAIN Pekalongan telah meluluskan sebanyak 8.371 orang. Lulusan berasal dari beberapa program studi IAIN Pekalongan yang meliputi : S1 Akhwal al-Syakhshiyyah (Hukum Keluarga Islam) sebanyak 879 orang, D3 Perbankan Syariah sebanyak 551 orang, S1 Ekonomi Syariah (EKOS) sebanyak 493 orang, S1 Pendidikan Agama Islam (PAI) sebanyak 5.050 orang, D2 Pendidikan Agama Islam sebanyak 1.011 orang, S1 Pendidikan Bahasa Arab (PBA) sebanyak 154 orang, S1 Tafsir Hadits (TH) sebanyak 69 orang, S1 Akhlak Tasawuf sebanyak 17 orang, S1 Bimbingan Konseling Islam (BKI) sebanyak 35 orang, S2 Hukum Keluarga Islam sebanyak 18 orang dan S2 Pendidikan Agama Islam sebanyak 94 orang.
Wisuda kali ini mengangkat tema " Meneguhkan Tata Kelola IAIN Pekalongan menuju Generasi yang Memiliki Spirituality, Scientific, Nationality, dan Entrepreneurship bagi Kemandirian NKRI". Tema Ini dilatarbelakangi oleh peralihan status STAIN Pekalongan menjadi IAIN Pekalongan. Peralihan status ini diharapkan bisa menjadi motivasi tersendiri bagi pimpinan, jajaran pejabat, dosen serta pegawai untuk lebih meningkatkan kinerja.
Dalam kaitannya dengan spiritualitas, diharapkan wisudawan bisa mengambil peran penting dalam diskursus keagamaan, baik di tingkat lokal, regional, nasional, bahkan internasional. Disamping itu dalam pengambilan keputusan harus disertai dan berdasarkan riset-riset yang unggul dan terkini sehingga tidak menawarkan satu gagasan yang kehilangan kontekstualitas. Inilah sisi scientific yang coba digagas oleh IAIN Pekalongan dalam merespons setiap problematika kehidupan masyarakat.
Sekarang ini, arus globalisasi membuka kran ideologi, paham dan corak pemikiran dari segala penjuru dunia. Oleh sebab itu, menumbuhkan sikap nasionalisme menjadi sangat urgen karena globalisasi telah memperlihatkan dampak serius bagi masa depan bangsa. Para lulusan IAIN Pekalongan telah dibekali dengan pemahaman kebangsaan ke-Indonesia-an sehingga, Insya Allah bisa menjadi penerus estafet perjuangan para ulama yang telah memperjuangkan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Adapun kaitannya dengan ekonomi, IAIN Pekalongan berusaha melahirkan ekonomi kreatif di kawasan sekitar. Sisi entrepreneurship tersebut tentu saja tidak hanya berfokus pada satu potensi kewirausahaan saja. Dengan melahirkan potensi-potensi unggulan yang muncul dari kawasan-kawasan lokal. Diawali dari gagasan lokal untuk menasional, dan bahkan mendunia.
Tradisi kesarjanaan tidak bisa lepas dari integrasi iman dan amal. Seorang Sarjana harus bisa menawarkan solusi, tidak justru menjadi biang persoalan di tengah masyarakat. Oleh karena itu, berbekal empat hal tersebut, spirituality, scientific, nationality, dan entrepreneurhip, diharapkan lulusan IAIN Pekalongan sanggup berkompetisi dan lebih utamanya berkontribusi di tengah masyarakat.